Pesan Reformasi

Ilustrasi Seorang Multitasking

Menjadi Multitasker ASN

Aryanto Husain - Multitasking adalah fakta yang sulit dihindari saat ini. Di tengah kompleksnya tugas dan menumpuknya pekerjaan kita dituntut cerdas mengelolanya tanpa membuang waktu. Kondisi ini membutuhkan kemampuan multitasking yang baik.

Multitasking adalah keterampilan dalam mengerjakan beberapa aktivitas atau pekerjaan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Seorang dapat dikatakan multitasker kalau bisa melihat menulis laporan sambil mengirim email, misalnya.

Pada laptop, multitasking adalah saat membuka dua (atau lebih) software secara bersamaan untuk lebih menghemat waktu saat mengerjakan

Dengan kemampuan multitasking, seorang multitasker tidak bergantung pada lingkungan sekitarnya, sebaliknya dia sendiri yang menciptakan kondisi yang menguntungkan dirinya, khususnya dalam menyelesaikan pekerjaan.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Chinesse University of Hongkong menemukan bahwa individu yang sering melakukan multitasking memiliki otak dan indra yang semakin terlatih. Mereka juga lebih sigap dan cepat dalam menyerap dari sumber-sumber yang berbeda.

Bagi ASN, kemampuan multitasking harus di asah dan dikembangkan. Tugas ASN cukup dinamis, terlebih ditengah tuntutan pelayanan publik yang kian kompleks. Pelayanan harus makin cepat dan tepat.

Sejatinya, ASN telah memiliki tugas-tugas tertentu sesuai bidang penugasan. Job description sudah terurai jelas. Uraian tugas ini secara substantif saling terkait dan saling melengkapi.  

Bagi ASN dengan kinerja biasa-biasa saja, umumnya tugas diselesaikan satu demi satu sesuai prioritas. Ada ASN yang mampu menyelesaikannya dengan baik, namun ada juiga yang tidak bisa melihat tugas mana yang didahulukan. ASN yang terjebak bekerja secara monotasking umumnya sulit menyesuaikan dengan perubahan yang ada.

Bagi yang kinerja sangat rendah, penyelesaian tugas sering diwarnai dengan sikap menunggu. Satu tugas selesai tidak langsung dilanjutkan dengan yang lain. Mereka akan menunggu saja. Menunggu memang hal membosankan, namun bagi ASN yang malas, kondisi ini justru sering di nanti.

Era sudah berubah menjadi serba cepat. Sikap menunggu bola, menunggu tugas diberikan, tentu akan menyulitkan. Aduan atas pelayanan yang lambat sangat mudah dan cepat masuk ke ruang publik. ASN harus proaktif, merubah sikapnya, dan mulai menjemput bola.

Bola harus dijemput. Tugas harus segera diselesaikan cepat. ASN perlu membiasakan diri dengan melakukan pekerjaan sekaligus, tanpa ada celah menunggu. Bagi yang fikiranya terbuka (open minded) ini bukanlah hal yang sulit. Mereka selalu aktif menjemput bola.

Kemajuan teknologi saat ini sangat membantu ASN yang berfikiran terbuka seperti ini. Tugas-tugas yagng bertumpu bisa diselesaikan dengan cepat berkat bantuan teknologi. Di bawah sistim e-government, semua hal mudah terhubung. Melalui shared network, berbagai tugas dapat dikerjakan bersama dalam sebuah Big Data.

Dalam sebuah penelitian, produktivitas dengan cara bekerja multitasking menunjukkan hasil berbeda-beda pada setiap individu. Namun yang pasti, semakin banyak pekerjaan semakin turun kualitas dan kecepatan penyelesaian pekerjaan yang dilakukan. Ini artinya bekerja secara multitasking cukup membantu dan produktif.

Kemampuan multitasking juga bisa dilatih. Profesor Paul Dux dan Dr Kelly Garner dari Fakultas Psikologi di University of Queensland School melihat pola aktivitas 100 relawan yang diminta untuk melakukan dua tugas secara bersamaan. Temuannya mengkonfirmasi pelatihan multitasking bisa melakukan banyak hal sekaligus dengan lebih baik, karena otak yang terbiasa melakukan tiap-tiap tugas secara terpisah.

Tuntutan publik kian kompleks dan meminta kecepatan respons dan pelayanan. ASN harus membiasakan bekerja cepat dan bisa menyelesakan beberapa pekerjaan sekaligus.

Menjadi seorang multitasker.

Berita Terbaru

Pranala
Image

Cari

Biro Organisasi
Provinsi Gorontalo

Jl Sapta Marga Kelurahan Botu
Kota Gorontalo

Telp. +6282350595263

e-mail : org@gorontaloprov.go.id